Rabu, 25 Juli 2012

Ukhti Oh Ukhti


Ukhti oh ukhti
Jilbabnya indah bak bidadari.
Senyumnya manis menawan hati.
Bikin ikhwan gak bisa nahan diri.
Buat ngungkapin “ana uhibbuki ya ukhti..”

Tapi kenapa malumu tak bisa kau pertahankan ukhti.?
Ikhwan baru kenal langsung kau ladeni.
Terjerat rayuan ikhwan yang ngajak Ta’arufan.

Di mintai nomor telphone langsung kau berikan.
Di sms senengnya bukan kepalang.
Di telphone malah keenakan.

Ukhti.. oh Ukhti…
Sadarkah.? Dia belum menjadi kekasih halalmu.
Keberadaanya belum mendapat ridha dari Rabb-Mu.

Dia rajin menelponmu.
Apakah kau tak malu.?
Bukan padaku, tapi Pada Allah yang Maha Melihat.

Oh Ukhti…
Pandai-pandailah menjaga izzah.

Hati ini adalah milik Allah.

Dan menjaga hati ini adalah amanah.
Duhai Ikhwan sejati..
Jika kau mencintaiku,
tak perlu mendekatiku,
tak perlu merayuku,
tak perlu mengucapkan kata-kata mesramu.

Simpan saja semua itu untuk
kekasih halalmu nanti.
Cukuplah kau mencintai-Nya
dengan sepenuh hati.
Karena dengan cinta-Nya pula aku akan mencintaimu karena-Nya.

Duhai akhwat sejati..
Tak usah terbuai dengan rasa cinta.
Tak perlu tergoda bila ada yang mendekat.
Tak perlu terlena dengan rayuannya.
Tak perlu terhanyut oleh kata-kata mesranya.

Jagalah hatimu untuk kekasih halalmu..
Cukuplah kita mencintai Allah dengan segenap hati.
Karena dengan Cinta-Nya pula kita akan di cintai oleh
Pangeran yang mencintai kita karena-Nya.


Sumber:
- Dari penelitian dan pengalaman yang panjang.
- http://www.facebook.com/negara.tauhid/posts/1561271409037?ref=notif&notif_t=comment_mention
- http://gizanherbal.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar