Sabtu, 10 November 2012

Mencari Pendamping "Ideal" Part.2


Mikum Girls, gimana nih kabarnya? Alhamdulillah satu lagi artikel terbaruku sudah selesai kubuat. Judulnya sih masih tetap sama “Mencari Pendamping Ideal”, cuman yang membedakan adalah Topik Pe
mbahasannya, kalo di artikel sebelumnya aku memaparkan tentang Contoh Kriteria Istri ideal. Nah kalo untuk artikel kali ini aku akan mencoba untuk memaparkan tentang Contoh Kriter ia Suami Ideal. Tapi tentunya menurut sudut pandangku sendiri loh. jadi, jangan protes ya. Kalo ada yang gak setuju. Maklum ajalah, namanya juga penulis amatiran. suka-suka gue aja, tangan-tangan gue, yang nulis gue, masalah buat loh??!. Hahaha *soimah mode on

“Suami Ideal, Kayak apa sih?”. kalo aku coba nanya tentang kriteria suami ideal ke sebagian perempuan, pasti jawabannya bermacem-macem, mungkin ada yang bilang “ Suami yang ideal tu, Yaa suami Mateng (Mapan dan Ganteng)”. Terus mungkin juga ada yang jawab “ Suami Ideal tu, yaa suami yang baik, bijaksana, pengertian, romantis, dan sholeh”( ekhmm.. kalo jawaban yang inimah karakter sipenulis banget. *narsis dikit^^). Tapi apapun jawabannya, aku akan tetap berikan aplous. Coz gak ada yang salah kok dengan jawabannya, karena seperfect apapun kriteria cowok yang kamu harapkan, menurutku itu sah-sah saja. Oke girls, Sebelum aku memaparkan contoh kriteria suami ideal, aku akan coba untuk mendefinisikan kata dari Ideal itu sendiri. Ideal, mungkin sebagian orang ada yang beranggapan Sifat dari kata ideal sama seperti Kesempurnaan. Padahal, sebenernya definisi sifat dari kata Ideal itu adalah suatu bentuk sifat yang memiliki kesamaan antara kamu dengan si doi. Artinya, ketika kamu mencari Suami Ideal atau Istri ideal, bukan berarti kamu mencari Suami atau Istri Sempurna, Tapi suami atau istri yang sesuai dengan karakter diri kamu sendiri. Nah loh paham gak tu penjelasannya. Pokoknya sperti yang aku bilang dari awal, jangan protes. setuju gak setuju, kudu setuju. hhee… *maksa.

Suami Ideal, atau yang lebih tepatnya lagi calon suami Ideal. “lho kok calon suami?”. Iya donk, khan belum nikah, masih calon, belum jadi hak milik. enak aja ngaku-ngaku. Entar dimarahin emaknya loh. *hhee. Siapa sih yang gak kepengen punya suami kayak gitu, pasti setiap wanita mendambakkan sosok lelaki macem gitu, iya gak girls?. apalagi jaman sekarang, kata emak ku “jaman ayeunamah neangan pemuda anu bener jeung hademah hese”. Nah tuh, tau gak artinya girls?, Kalo gak tau aku translet nih; “jaman sekarang tuh nyari pemuda yang bener dan baik tu susah”, kira-kira begitulah artinya girls. Lagian jaman sekarang tuh susah – susah gampang nyari lelaki yang bener dan baik hati. “oya?cyus?myapa?”. Iya beneran loh, Susahnya tuh pas kamu gak kenal sama si penulis dan gampangnya tuh pas kamu mengenal sama si penulis. “maksud loh?!”. Upss, gak ada maksud apa2 kok girls. bener deh, cuman lagi coba jelasin doank. Wackk!. *juspuding^^”.

oke deh, biar tulisannya gak menuhin wall kalian, kita langsung aja ke topik pembahasannya. Selain dua contoh yang telah aku jelasin di tulisan sebelumnya ( baca ; Mencari Pendamping “ideal” Part 1), sekarang di pembahasan kali ini ada tiga tambahan tentang Kriteria calon suami ideal, yaitu “BBB”. eitts maksudnya bukan nama group vokalnya bentukan teh melly goeslaw ya, tapi ini tuh singkatan dari kata “Berkualitas, Berkarakter, dan Bertanggung Jawab”. Nah, dari kata itulah nanti aku akan coba untuk memaparkn satu persatu uraiannya.

Pertama adalah Berkualitas. Maksud dari berkualitas di sini bukan di nilai dari tampangnya yang kece’ or status sosisalnya yang tinggi doank girls. tapi maksudnya adalah Akhlaknya. Ingetin nih jangan dilupain. Akhlak atau Perilaku harus kamu perhatikan dengan extra Teliti. Karena nanti si doi bukan Cuma jadi Suami kamu aja, tapi sekaligus imam alias pemimpin dalam rumah tangga kamu. Emang sih terkadang kita tuh perlu juga melihat seseorang dari status sosial or pendidikannya, tapi bukan berarti jadi ukuran Berkualitasnya pribadi seseorang ya . walaupun di belakang namanya ada embel2 gelar kayak, SP, DR, IR, SP.d, Alm ( maksudnya Almarhum. *Hhee). Itu semua bukanlah jaminan girls. Karena banyak sekali orang yang punya status sosial tinggi dan berpendidikan tinggi tapi kelakuannya bejad, sukanya main perempuan, judi, beyey alias mabok-mabokan dst. Nah kalo kelakuannya udah kayak gitu, gimana mau dibilang Berkualitas coba. Jadi emang yang jadi ukuran Berkualitas or enggaknya seseorang tuh di nilai dari akhlaknya. Kalo akhlaknya baik, dia berarti masuk dalam kategori Pribadi yang Berkualitas, tapi kalo akhlaknya buruk, berarti dia bukanlah tipe Pribadi yang Berkualitas. Setuju khan girls?. Rosululloh saw pernah menyampaikan dalam hadisnya “Sebaik-baik manusia ialah orang yang memberi manfaat pada orang lain. Dan Sebaik-baik manusia ialah mereka yang paling baik akhlaknya (berkasih sayang kepada orang lain).” (Riwayat At Tabrani). Nah tuh. Jadi sebelum kamu ngerengek minta di nikahi, kamu juga harus teliti melihat akhlak atau perilaku dari calon suamimu. Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, suami adalah seorang pemimpin sekaligus perangai dalam keluarga, nah kalo sipemimpin akhlaknya bejad gak ketulungan, gimana dia mau jadi suri tauladan buat anak2 kamu nanti, terus generasi macam apa yang akan kalian bentuk nanti. Jadi jangan lupa perhatikan dengan teliti akhlaknya. Nah kalo kamu udah yakin si doi Akhlaknya baik, langsung aja tuh kamu ngomong ke si doi “kang, Kita ke KUA yuk?” . *wkwkwk :)

Yang Kedua, Berkarakter. Seperti yang telah aku sampaikan juga di artikel sebelumya, melihat karakter atau sifat dari diri seseorang adalah poin yang sangat penting sebelum kamu akhirnya memutuskan untuk menjadi pendampingnya. Liat dengan cermat, si doi punya karakter antagonis atau protagonis, kalo antagonis mendingan jangan di pilih deh, mendingan buru-buru katakan “No!”, atau ungkapin pake gayanya Kang pasha ungu; “sayang… maafkan, aku ingin putus” *gunjreng. Coba bayangin deh, kalo nanti kalian udah berumah tangga pasti yang ada keluarga kamu di juluki keluarga Rocker. Yang ada teriak-teriak mulu. Dikit-dikit bentak. Dikit-dikit marah. Kadang-kadang panci juga ikut berbicara “ggombreng!”. Huhh pasti batin banget punya suami kayak gitu. Jadi lebih baik akhiri saja jangan dipilih. Daripada kamu menyesal diakhir. Karena hidup kita cuman sekali. Kalo sekali saja kita salah dalam menyikapinya, maka penyesalan beruntun akan datang menghampiri kehidupan kita. Jadi harus serba hati-hati girls. Dan harus kalian ingat girls, rata-rata cowok yang gak punya karakter dia cenderung Plin-Plan, gak punya prinsip, atau gak konsisten. Sifatnya cenderung berubah-ubah. Nah kalo orang kayak gini mau kamu jadikan suami, apa jadinya nanti. mungkin aja nanti si doi minta cerai ketika dia sudah merasa gak ada kecocokan sama kamu atau bosan, Tentunya tanpa ada alasan yang jelas dan secara sepihak. atau mungkin juga rumah tangga yang kamu bina dengan si doi berantakan karena dari awal kamu gak teliti dalam melihat pribadi dari calonmu itu. Jadi, pilihlah suami yang Berkarakter. Sukur-sukur karakternya kayak si penulis. Protagonis; Murah senyum dan baik hati. *Gubrakk!^^"

yang terakhir, Bertanggung Jawab. Kalo ini sih jauh lebih penting lagi girls. Seperti yang telah aku katakan di poin pertama, suami itu bukan cuman sebagai pasangan hidup doang tapi juga sekaligus pemimpin. Artinya, suami mempunyai peranan penting dalam suatu tatanan keluarga. Selain sebagai pencari nafkah dia juga sebagai teladan yang akan jadi panutan bagi keluarganya, baik itu kamu sebagai istrinya atau anak-anak kamu nanti. Nah dari sinilah seorang suami dituntut untuk bertanggung jawab secara total. Tanggung jawabnya adalah, seorang suami harus berperan sebagai “Pekerja Keras”, tentunya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. seorang suami harus berperan sebagai “Guru yang bijak”, artinya dari setiap ucapan ataupun perilaku dia mampu memberikan tauladan yang baik untuk anak-anaknya sebagai generasi penerus sekaligus penjaga kehormatan bagi keluarganya. dan yang terakhir seorang suami harus berperan sebagai “Sang Motivator ulung”, artinya suami adalah otak atau penggagas dalam berbagai kebijakan yang akan diputuskan, tentunya untuk masa depan sekaligus perkembangan keluarganya. Nah peran seperti itulah bentuk dari sikap tanggung jawabnya seorang suami, baik pada dirinya maupun pada keluarganya. Jadi jangan asal aja yua girls. Dalam sebuah hadis, Rosululloh Saw berkata “Contoh pemimpin yang baik ialah mereka yang dapat melaksanakan tanggung jawab terhadap keluarga (rumah tangga) dan negara dengan baik dan sempurna” (HR. Bukhari). jadi, sebelum kamu melangkah lebih jauh lagi dengan si doi, kamu harus lihat dulu pribadinya, apakah sikapnya selama ini terlihat seperti orang yang bertanggung jawab or enggak. Bila perlu kamu coba deh kasih pertanyaan ke si doi seputar “Tanggung Jawab Seorang suami”, apakah dia bisa menjawabnya dg lugas atau justru dia gugup, “bla ble blo”. oke girls?.

Oiya girls, ini sih cuman sekedar sebagai peringatan doank. Jangan mau kena tipu daya plus rayuan gombalnya lelaki ya. Biasanya, ketika masih dalam penjajakan atau kalo bahasa kerennya tuh Pacaran, beuhh manis banget kata-katanya. Semanis madu!. Akhlaknya di baik-baikin. Apel selalu tepat waktu, Kalo lagi ngomong berwibawa banget, (maksudnya sih biar keliatan berkarakter dan bertanggung jawab geto!). Pokoknya selalu menampilkan yang terbaik deh dan terlihat ingin sempurna (heum kayak siapa yah). Tapi kalo udah nikah, sebulan sih masih oke, gak ada yang berbeda dari sikap sebelumnya, tapi kalo udah lima bulan, setahun, dua tahun, biasanya ketauan tuh belangnya. Nah kalo nanti suami kamu kayak gitu, langsung aja deh kamu do’ain “ Ya Alloh, ternyata suamiku omdo nih, mudah-mudahan batas akhir hidupnya di percepat”. eh salah, Maksudnya kesadarannya yang dipercepat. Hhee. Lagian seburuk apapun pasangan kita tetap aja gak boleh doain yang gak bener girls, pamali. lebih baik doain aja yang kemungkinannya lebih besar bagi keutuhan rumah tangga kamu. mungkin aja dia begitu karena sikap kamu juga udah gak kayak dulu lagi. mendingan di diskusikan aja biar ketauan akar permasalahannya tu dimana. Jangan egois. Harus saling mengevaluasi satu sama lain. karena itu adalah kunci kebahagiaan dalam rumah tangga. Setuju khan girls?.

Oke deh girls, aku rasa cukup sampai di sini saja pembahasan tentang Kriteria calon suami ideal. Sekali lagi aku tekankan, jangan asal aja memilih suami. Asal Ganteng, asal kaya,Asal Pangkatnya tinggi. tapi kualitas Akhlak, Keimanan, dan Agamanya Asal-asalan. Gaswat tuh!. Semuanya harus kamu uji secara teliti dan juga hati-hati. Pesanku, Lebih baik sabar dalam mencari dari pada terburu-buru eh ternyata lelaki yang kamu dapatkan jauh dari harapan, lalu pada akhirnya kamu jadi rugi sendiri. Waktu yang telah kamu habiskan bersamanya,cinta yang kamu berikan padanya, semuanya jadi sia-sia karena ketidak hati-hatian kamu sendiri. Nah kalo udah kayak gitu, Apa kata dunia?!!. Smoga Artikelnya bermanfaat ya :)